Definisi Emosi
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai
oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak
senang.Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan
kita sehari-hari itu disebut warna efektif. Warna efektif inikadang-kadang
kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samarsaja.Emosi adalah sebagai sesuatu
suasana yang kompleks (a complex feelingstate) dan getaran jiwa ( a
strid up state) yang menyertai atau munculnya sebelum dan sesudah
terjadinya perilaku. (Syamsudin, 2005:114).Sedangkan menurut Crow &
crow (1958) (dalam Sunarto, 2002:149)emosiadalah “An
emotion, is an affective experience that accompaniesgeneralized inner
adjustment and mental physiological stirred up states inthe individual, and
that shows it self in his overt behavior.”
Perbedaan antara perasaan
dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu
kelangsungan kualitatif yang tidak jelas batasnya.Pada suatu saat tertentu,
suatu warna efektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat
dikatakan sebagai emosi.Jadi, sukar sekali kita mendefinisikan emosi. Oleh
karena itu, yang dimaksudkan dengan emosi di sini bukan terbatas pada emosi
atau perasaan saja, tetapi meliputi setiap keadaan pada diri seseorang
yang disertai dengan warna efektif, baik pada tingkat yang lemah (dangkal) maupun
pada tingkat yang (mendalam).
Penggolongan Emosi
Membedakan satu emosi dari emosi lainnya dan
menggolongkan emosi-emosi yang sejenis ke dalam satu golongan atau satu tipe
adalah sangat sukar dilakukan karena hal-hal yang berikut ini:
a.Emosi yang sangat mendalam (misalnya sangat
marah atau sangattakut) menyebabkan aktivitas badan yang sangat tinggi,
sehingga seluruh tubuh diaktifkan, dan dalam keadaan seperti ini sukar
untuk menentukan apakah seseorang sedang takut atau sedang marah.
b. Satu orang dapat menghayati satu macam emosi
dengan berbagai cara. Misalnya, kalau marah ia mungkin gemetar di tempat, tetapi
lain kali mungkin ia memaki-maki, dan lain kali lagi ia mungkin lari.
c. Nama yang umumnya
diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya didasarkan pada sifat rangsangnya
bukan pada keadaan emosinya sendiri. Jadi, "takut" adalah emosi yang
timbul terhadap suatu bahaya,"marah" adalah emosi yang timbul terhadap
sesuatu yang menjengkelkan.
d. Pengenalan emosi secara subyektif dan
introspektif, juga sukar dilakukan karena selalu saja akan ada pengaruh dari
lingkungan.
Pertumbuhan Emosi
Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga
pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar.
Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, tetapi ia hampir mencapai
tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat tertawa.Kalau anak itu
sudah lebih besar, maka ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa dapat digunakan
untuk maksud-maksud tertentu pada situasi-situasi tertentu.
Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi
yang nyata adalah kegelisahan yang nampak sebagai ketidaksenangan dalam
bentuk menangis dan meronta. Pengaruh kebudayaan
besar sekali terhadap perkembangan emosi, karena dalam tiap-tiap kebudayaan
diajarkan cara menyatakan emosi yang konvensional dan khas dalam kebudayaan yang
bersangkutan, sehingga ekspresi emosi tersebut dapat dimengerti oleh orang-orang
lain dalam kebudayaan yang sama. Klineberg pada tahun 1938 menyelidiki literatur-literatur
Cina dan mendapatkan berbagai bentuk ekspresi emosi yang berbeda dengan
cara-cara yang ada di dunia Barat. Ekspresi-ekspresiitu antara lain :
a. menjulurkan lidah kalau keheranan
b. menggaruk telinga dan pipi jika bahagia
c. bertepuk tangan karena khawatir
Warna efektif pada seseorang mempengaruhi pula
pandangan orang tersebut terhadap obyek atau situasi di sekelilingnya.Ia dapat
suka atau tidak menyukai sesuatu, misalnya ia suka kopi, tetapi tidak suka
teh.Ini disebut preferensi dan merupakan bentuk yang paling ringan
dari pada pengaruh emosi terhadap pandangan seseorang mengenai situasi atau obyek
di lingkungannya. Dalam bentuknya yang lebih lanjut, preferensi dapat menjadi
sikap, yaitu kecenderungan untuk bereaksi secara tertentu terhadap hal-hal
tertentu.
Sikap pada seseorang, setelah beberapa waktu,
dapat menetapdan sukar untuk diubah lagi, dan menjadi prasangka. Prasangka ini
sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku, karena ia akan mewarnai
tiap-tiap perbuatan yang berhubungan dengan sesuatu hal, sebelum hal itu sendiri
muncul di hadapan orang yang bersangkutan.
Sikap yang disertai dengan emosi yang
berlebih-lebihan disebut kompleks, misalnya kompleks rendah diri, yaitu sikap
negatif terhadap diri sendiri yang disertai perasaan malu, takut, tidak berdaya,
segan bertemu orang lain dan sebagainya.
Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perilaku
individu diantaranya :
a.Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas
atas hasil yang telah dicapai.
b.Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
c. Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila
sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous )
dan gagap dalam berbicara.
d.Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan
iri hati.
e. suasana emosional yang diterima dan dialami
individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik
terhadapdirinya sendiri maupun terhadap orang lain