Social Icons

Senin, 13 Juni 2011

Pikiran yang Tak Berguna (Useless Mind)

Dalam kehidupan kita ternyata banyak orang yang tidak mampu menggunakan indra yang telah Allah karuniakan kepada mereka dengan baik. Mereka dikasih mata, namun tak mampu melihat kemahakuasaan Allah Swt di muka bumi ini. Mereka mempunyai telinga, namun tak mampu mendengar kebesaran Allah dalam hidupnya, dan mereka mampunyai pikiran, namun pikiran tersebut tak mampu sama sekali membawanya pada nilai hikmah dan kebenaran.
(Useless Mind) atau akal yang tidak berguna, secara hakikat adalah akal yang tak mampu memberikan manfaat  kebaikan apapun pada orang yang memilikinya. Akal yang tak mampu menghantarkan empunya untuk mengenali Sang Khalik, Allah Swt. Useless mind adalah akal yang di dalamnya hanya terbesit dan terpikirkan hal-hal negative dan sama sekali jauh dari kebenaran.
Akal seperti ini akan selalu enjoy menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak penting dan tidak mempunyai manfaat. Ketika ia diajak untuk berpikir mengenai hal-hal yang berguna bagi hidupnya baik di dunia maupun di akhirat nanti, ia mendadak menjadi tumpul, males, dan tak mempunyai gairah sedikitpun.
Dalam kehidupan ini, kita sering menemukan manusia yang tidak menggunakan akalnya, atau mungkin jangan-jangan kita sendiri termasuk orang yang tak pernah menggunakan akal kita? Banyak di antara kita yang menjadikan akal hanya sebatas alat sekedar untuk memikirkan kepentingan pribadi, rencana pribadi, dan sama sekali tidak pernah berpikir tentang orang lain, apalagi berpikir untuk mengenal Sang Khalik, Allah Swt.
Kita hanya menjadikan pikiran kita untuk kepentingan dan keperluan sempit, tanpa sama sekali memikirkan sesuatu yang lebih hakiki dan sejati dalam hidup ini. Sehingga, tidaklah heran apabila kita menemukan fenomena kehidupan di mana kita seakan tak mempunyai akal-pikiran lagi dalam hidup, karena kita senantiasa memandulkan fungsi akal yang kita miliki, sehingga akal tak ubahnya hanya sebatas pembeda antara manusia dengan hewan, karena akal kita tak mempunyai manfaat sama sekali bagi diri kita sendiri.
dan salah satu sifat akal yang tidak berguna adalah su'udzon atau berburuk sangka terhadap segala sesuatu, baik yang berkaitan dengan dirinya, kepada orang lain, apalagi kalau kita senantiasa su'udzon kepada Allah Swt. Pikiran kita dipenuhi dengan berbagai purbasangka terhadap segala sesuatu seperti yang di firmankan oleh Allah Swt dalam Al-Qur'an:
" Dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka." Qs. al-Ahzab:10
Kita sering sekali berprasangka kepada Allah dengan berbagai macam prasangka dan menilai Allah sesuai dengan logika pikiran kita yang sempit dan dangkal. Terkadang kita sering tidak menyadari betapa terbatasnya pikiran kita untuk memikirkan hal-hal yang tak terlihat oleh mata kita seperti garisan lembut takdir-Nya.
Cobalah memandang logika takdir dari sudt  pandang kebaikan, maknailah semua takdir dari sudut pandang yang positif, hidupkan pikiran serta hati positif, dan istiqomahlah di jalan ini sehingga nilai-nilai positif melembaga dalam pikiran dan hati kita. Sekali lagi ingin saya katakan bahwa pikiran kita akan menciptakan seperti apa realitas kehidupan yang akan kita dapatkan.
Kontrollah pikiran dan hati kita agar tidak memasuki perasaan-perasaan negatif dengan membuat komitmen kehidupan yang baru, dan bergaulah dengan orang-orang yang mampu memberikan kemaslahatan dalam kehidupan kita-terlibih apabila komitmen kita belum kuat dan mudah terpengaruhi.
Nikmatilah kehidupan yang jauh dari berbagai macam sak dan purbasangka, sebuah kehidupan yang akan mengisi pikiran kita dengan berbagai macam hal yang bermanfaat, dan menjauhkan kita dari segala sesuatu yang tidak bermanfaat yang berakibat pada mandulnya fungsi pikiran di dalam kehidupan kita. Sehingga kita miliki sama sekali tidak berguna bagi kehidupan yang tengah kita jalani.


referensi: Nur.Mujahidin.Husnudzan Agar Kesedihan Menjadi Kebahagiaan. Jakarta Selatan-Indonesia 2009. hal. 57-64
 
Blogger Templates