Social Icons

Senin, 03 Februari 2014

Pentingnya Bimbingan dan Konseling Sekolah

Latar Belakang Pentingnya Bimbingan dan Konseling Sekolah
Bimbingan Konseling merupakan salah satu komponen penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang keberadaannya sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar serta perencanaan dan pengembangan karir. Karena itu, struktur kurikulum yang dikembangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencakup tugas bimbingan konseling pada pengembangan diri peserta didik (Depdiknas, 2006; Andi Mapiare, 2008).
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu membantu peserta didik :
1)      Untuk mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin.
2)      Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
3)  Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi dan kebudayaan.
4)      Untuk mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya.
5)      Untuk mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat dan bakatnya.
Program bimbingan dan konseling sangat perlu diterapkan di lingkungan sekolah. Adapun yang melatarbelakangi program bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
Latar Belakang Sosio-Kultural
Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri, informasi dan sebagainya. Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik  misalnya, pelanggaran tata tertib sekolah, tawuran, minum-minuman keras, penyalahgunaan narkoba, menonton video porno dll.
Tanggung jawab sekolah ialah membantu para siswa baik sebagai pribadi maupun sebagai calon anggota masyarakat, dengan mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.

 Latar Belakang Pedadogis
Tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dan setiap anak didik sebagai pribadi. Dengan demikian setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya pribadi-pribadi yang berkembang optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa kegiatan instruksional (pengajaran), akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat berkembang secara optimal.
Dalam hubungan inilah bimbingan mempunyai peranan yang amat penting dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal. Dengan demikian, maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis maupun sosial.
Selain itu, ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan segi pendidikan, yaitu :
1.    Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan pribadi melalui layanan bimbingan dan konseling.
2.    Kedua, pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya. Menghadapi perkembangan ini para siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaian diri melalui layanan bimbingan.
3.    Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya sebagai pengajar, tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik. Sebagai pendidik, maka guru seyogyanya dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam mendidik para siswanya. Pendekatan pribadi ini diwujudkan melalui layanan bimbingan.
Latar Belakang Psikologis
Dalam proses pendidikan di sekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksinya dengan lingkungannya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan lainnya. Di samping itu, siswa sebagai pelajar senantiasa terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil proses belajar.
Pengertian Program Bimbingan dan Konseling
Program bimbingan dan konseling diartikan seperangkat kegiatan bimbingan dan konseling yang dirancang secara terencana, terorganisasi, terkoordinasi selama periode waktu tertentu dan dilakukan secara kait mengait untuk mencapai tujuan.
Pengurus Besar IPBI (2001:2) mendefinisikan program bimbingan dan konseling sebagai satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode bulanan, semester, tahunan. Program menggariskan apa, oleh siapa, bilamana dan dimana tindakan akan dilakukan.
 Manfaat Program bimbingan dan konseling
Program bimbingan dan konseling disusun dan dikembangkan berdasarkan atas pertimbangan bahwa program yang disusun dengan baik akan memberikan banyak keuntungan, baik bagi para siswa yang mendapat layanan bimbingan dan konseling maupun bagi petugas yang menyelenggarakan. Di samping itu program bimbingan dan konseling yang baik, memungkinkan keberhasilan suatu layanan bimbingan dan konseling. Prayitno (2000) mengemukakan beberapa keuntungan disusunnya suatu program, yaitu :
a.       Memungkinkan Guru Pembimbing untuk menghemat waktu, usaha, biaya, dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan.
b.      Siswa asuh akan menerima pelayanan bimbingan dan konseling secara seimbang dan menyeluruh, baik dalam hal kesempatan, bidang bimbingan dan jenis-jenis layanan bimbingan yang diperlukan.
c.       Setiap Guru Pembimbing mengetahui peranannya masing-masing dan mengetahui pula bilamana dan dimana harus bertindak, dalam pada itu Guru Pembimbing akan menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan siswa-siswa asuhnya.
 Ciri - Ciri Program Bimbingan dan Konseling
Program Bimbingan dan konseling yang baik ialah suatu bentuk program yang apabila dilaksanakan memiliki efisiensi dan efektivitas yang optimal. Miller (1961) mengemukakan bahwa:
a.       Program bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara bertahap dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya (guru, wali kelas, kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, dan staf sekolah lainnya).
b.      Program bimbingan dan konseling itu hendaknya memiliki tujuan yang ideal dan realitas dalam perencanaannya.
c.       Program bimbingan dan konseling itu hendaknya mencerminkan komunikasi yang continue antara semua unsur atau staf sekolah yang bersangkutan.
d.      Program bimbingan dan konseling itu hendaknya menyediakan atau memiliki fasilitas yang diperlukan.
e.       Program bimbingan dan konseling itu hendaknya memberikan pelayanan kepada semua peserta didik
f.       Program bimbingan dan konseling hendaknya menunjukkan peranan yang signifikan dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat.
g.      Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan kesempatan untuk melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri
h.      Program bimbingan dan konseling hendaknya menjamin keseimbangan pelayanan bimbingan dan konseling dalam hal :
1.      Pelayanan kelompok dan perorangan
2.      Pelayanan yang diberikan oleh berbagai jenis petugas bimbingan dan konseling
3.      Studi perorangan dan konseling perorangan
4.      Penggunaan instrumentasi atau teknik pengumpul data yang objektif dan subjektif
5.      Pemberian jenis-jenis bimbingan
6.      Pemberian konseling kelompok dan konseling perorangan
7.      Pemberian bimbingan tentang berbagai program sekolah
8.      Penggunaan sumber-sumber di dalam maupun di luar sekolah yang bersangkutan.
9.      Kebutuhan perorangan dan kebutuhan masyarakat luas

10.  Kesempatan untuk berpikir, merasakan dan berbuat.

 
Blogger Templates