Hari ini tetaplah spesial dari hari kemarin dan seterusnya, karena selalu mendapatkan keridhoanmu, mama..
Percuma hidup, jika tidak mendapatkan keridhoanmu...
Kasih sayangmu, mama yang begitu tulus tanpa diungkapkan aku juga merasakannya..
Layaknya angin yang berhembus, begitulah kasih sayangmu mama, selalu ada..
Ya, aku merasakannya, mama.....
Dan tak kuasa rasanya ketika menetes air matamu, meski bukan menangisiku..
Seandaikan saja aku bisa berada terus disampingmu, mama... Aku akan menjagamu, membalas sedikit demi sedikit semua kasih sayangmu, walau itu tidak mungkin...
Mama adalah segalanya bagiku, sebagai teman, sebagai figur yang kuat dan tangguh, sebagai peri yang selalu sayang dan mengawasi anaknya, sebagai jalan menuju-Nya dengan mudah..
Mama, meski semenjak SMP aku sekolah jauh darimu, tetapi pancaran kasih sayangmu, perhatianmu, semua ketulusanmu bisa dirasakan olehku...
Andaikan aku bisa memelukmu sekarang mama,.
Ingin ku bersujud di kakimu, ingin kupeluk tubuhmu yang tidak sekuat dulu, ingin kucium pipimu dan kubisikkan di telingamu kata-kata maaf atas kesalahanku dan kata terima kasih karena selalu kau menyayangiku, mama...
Ketika kuberkata "Do'akan aku mama, aku mau uas, aku mau ini, mau itu..." dengan lembut, mama menjawab "Iya, Tiap hari mama do'akan anak-anak mama".
Begitulah mama, yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya...
Meski aku masih berkegantungan sama mama, tetapi aku akan memberikan yang terbaik semampu yang kubisa untuk membahagiakan mama.
Pernah suatu ketika kubelikan baju, dompet, jilbab sebagai oleh-oleh mama, papa dan adik. Namun apa jawaban mama? "Mama tidak perlu ini, cukup melihat kamu sukses dan berprestasi saja itu kebahagiaan mama". Langsung tak kuat mendengarkannya, ternyata mama adalah seorang yang ingin selalu membahagiakan orang yang dicintainya. Dan pernah kuingat kata-kata ketika pergi ke Mall untuk berbelanja baju, kutanyakan mama untuk membeli sebuah baju atau jilbab atau gamis. Tetapi lagi-lagi aku diberi pelajaran oleh mama "Mama tidak perlu baju, buat mama membelikan baju untuk anak-anak dan bahagia itu udah membahagiakan mama, yang penting anak mama senang".
Inilah sesosok mamaku, mama yang benar-benar tulus mencintaiku, adikku dan papaku...
Usaha yang mama bangun selama ini juga tidak sia-sia, karena mama selalu mengedepankan kepentingan anak-anaknya..
Sebagai ganti ketidakhadiranku selama bertahun-tahun karena menuntut ilmu, aku berusaha untuk mengingatkan mama untuk makan, istirahat, dan sholat...
Dan, tidak lupa pula sebelum ujian atau apapun, aku berusaha untuk meminta keridhoan mama agar dipermudah selama prosesnya.
I LOVE YOU, MAMA...
YOU'RE MY EVERYTHING...
SELAMAT HARI IBU....
Sabtu, 22 Desember 2012
Rabu, 05 September 2012
Macam-Macam Teori Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati
seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa
dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan
menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses
untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia
telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic.
Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri
yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan
melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status
ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat
di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi
seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para
ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya
manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat
pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori
penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
A. TEORI MOTIVASI
ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa
memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan
(berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan
kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan
diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan
mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi
kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni
minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi
dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam
masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan,
perlindungan, dan rasa aman.
B. TEORI MOTIVASI
HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk
keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan
faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X
(negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang
manajer
a.
karyawan secara inheren
tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.
karyawan tidak menyukai
kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c.
Karyawan akan menghindari
tanggung jawab.
d.
Kebanyakan karyawan menaruh
keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada
empat teori Y :
- karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
- Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
- Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
- Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
D. TEORI MOTIVASI VROOM
(1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of
motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat
dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan
outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E. Achievement
TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
yang dikemukakan oleh Mc
Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan
manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F. Clayton Alderfer ERG
Clayton
Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan
manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan
(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder
mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat
dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
Jumat, 10 Agustus 2012
Konsep Dasar Kepribadian Manusia Menurut Freudian
Pandangan
freudian tentang sifat manusia adalah pesimistik, deterministik, mekanistik,
dan reduksionistik. Manusia dideterminasi oleh kekuatan rasional, motivasi tak
sadar, dorongan biologis dan naluriah karena peristiwa psikoseksual yang
terjadi pada lima
tahun pertama kehidupan. Menurut pandangan freudian ortodoks, dinamika
kepribadian terdiri dari cara energi dibagikan kepada id, ego, dan superego.
Karena energi psikis terbatas, maka suatu sistem menguasai energi tersedia dan
mengorbankan yang lain. Freud juga menekankan peran naluri – naluri, yang
bersifat bawaan dan biologis.
Ada
tiga macam kecemasan : kecemasan realistis, kecemasan neorotik, dan kecemasan
moral.
Freud
menekankan naluri-naluri seksual dan impuls-impuls agresif.ia melihat tingkah
laku sebagai determinasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan menghindari
kesakitan.
Manusia
memiliki naluri-naluri kehidupan maupun naluri-naluri kematian. Menurut Freud segenap kehidupan adalah kematian,
kehidupan tidak lain adalah jalan melingkar kearah kematian.
Sumbangan dari
teori psikoanalitik tentang pandangan manusia :
- Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman tentang sifat manusia pada peredaran penderitaan manusia.
- Tingkah laku sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
- Perkembangan masa dini kanak-kanak berpengaruh kuat terhadap kepribadian masa dewasa.
- Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja untuk memahami cara yang digunakan individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme untuk menghindari kecemasan.
- Pendekatan psikoanalitik memberikan cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi, resistensi, dan transferensi.
Konsep
– konsep utama struktur kepribadian
Menurut teori psikoanalitik, struktur
kepribadian terdiri dari tiga sistem, suatu kesatuan yang saling berhubungan.
- Id
Id adalah komponen biologis, bersifat tak sadar,
tak logis, amoral, dan didorong oleh satu kepentingan, memuaskan kebutuhan
naluriah sesuai asas kesenangan. Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil,
kepribadian tiap orang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan.
- Ego
Ego adalah komponen psikologis dan memiliki
kontak dengan dunia eksternal dari kenyataan. Ego mengendalikan kesadaran,
berlaku realitas, dan berpikir logis serta merumuskan rencana tindakan bagi
pemuasan kebutuhan. Ego adalah tempat bersemayam intelegensi dan rasionalitas
yang mengawasi dan mengendalikan id.
- Superego
Superego adalah cabang moral dan hukum dari
kepribadian yang membedakan apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau
salah. Superego merepresentasikan hal yang ideal dan mendorong kepada
kesempurnaan. Superego berkaitan dengan imbalan – imbalan, contohnya perasaan
bangga dan mencintai diri, dan hukuman – hukuman, contohnya perasaan berdosa
dan rendah diri.
Kesadaran
dan Ketaksadaran
Konsep tentang
kesadaran dan ketaksadaran merupakan kunci-kunci untuk memahami tingkah laku
dan masalah-masalah kepribadian.
Ketaksadaran
tak bisa dipelajari secara langsung hanya dapat dipelajari dari tingkah laku.
Pembuktian
kelinis guna membuktikan konsep ketaksadaran mencakup :
- Mimpi-mimpi yang merupakan reprentasi-reprentasi simbolik dari kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat, dan konflik diluar tak sadar.
- Salah ucap atau lupa, misalnya terhadap nama yang dikenal
- Sugesti-sugesti pascahipnotik
- Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
- Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik proyektif
Bagi Freud
kesadaran merupakan bagian terkecil dari keseluruhan jiwa.seperti gunung es
yang mengapung yang bagian terbesarnya barada di bawah permukaan air. Ketaksadaran
itu menyimpan pengalaman-pengalaman, ingatan-ingatan, dan bahan-bahan yang
direpresi. Kebutuhan-kebutuhan
dan motivasi-motivasi yang tak bisa dicapai, yakni terletak di luar kesadaran
juga berada di luar daerah kendali.
Oleh karena itu
sasaran terapi psikoanalitik adalah membuat motif-mtif tak sadar menjadi
disadari. Proses-proses
tak sadar adalah akar segenap gejala dan tingkah laku neurotik. Dari perspektif ini “penyembuhan” adalah upaya
menyingkap makna gejala-gejala, sebab-sebab tingkah laku, dan bahan-bahan yang
direpresi yang merintangi fungsi psikologis yang sehat.
Kecemasan
Pandangan
psikianalitik tentang sifat manusia adalah memahami konsep kecemasan. Kecemasan
adalah suatu keadaan tentang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Fungsinya
adalah memperingatkan adanya bahaya ancaman yakni sinyal bagi ego yang akan
terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman
bahaya itu tidak diambil.
Apabila tak
bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara yang rasional dan langsung, maka
ego akan menandalkan cara-cara yang tidak realistis, yakni tingkah laku yang
berorientasi pada pertahanan ego.
Kecemasan
realistis adalah ketakutan terhadap bahaya dari dunia external dan taraf
kecemasanya sesuai dengan derajat ancaman yang ada.
Kecemasan
neoritik adalah ketakutan terhadap tidak terkendalinya naluri-naluri yang
menyebabkan seseorang melakukan sesuatu tindakan yang bisa mendatangkan hukuman
bagi hati nurani sendiri.
Orang yang hati nuraninya berkembang baik
cenderung merasa berdosa apabila dia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan
kode moral yang dimilikinya.
Bentuk
– bentuk mekanisme pertahanan ego:
- Penyangkalan:
Pertahanan
melawan kecemasan dengan “menutup mata” terhadap keberadaan kenyataan yang
mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang membangkitkan
kecemasan. Kecemasan atas
orang yang dicintai, misalnya sering dimanifestasikan oleh penyangkalan
terhadap fakta kematian.
- Proyeksi:
Mengalamatkan
sifat – sifat tertentu yang tidak bias diterima oleh ego kepada orang lain.
Misalnya ia mengutuk orang yang berbuat jahat dan menyangkal bahwa ia mempunyai
sifat jahai itu.
- Fiksasi:
Menjadi
“terpaku” pada tahap – tahap pengembangan yang lebih awal karena
menggambil langkah ke tahap selanjutnya bias menimbulkan kecemasan.
- Regresi:
Melangkah
mundur ke fase perkembangan yang lebih awal yang tuntutanya tidak terlalu
besar.
- Rasionalisasi:
Menciptakan
alas an – alas an yang “baik” guna menghindarkan ego dari cedera. Memalsukan
diri sehinga menyatakaan yang mengecewakan menjadi tidak begitu menyakitkan.
Misal : orang yang ditingal pacarnya.
- Sublimasi:
Menggunakan
jalan keluar yang lebih tinggi atau secara sosial lebih dapat diterima bagi
dorongan – doronganya. Contohnya dorongan agresife yang ada pada seseorang bias
disalurkan dalam aktifitas olah raga.
- Displacement:
Mengarahkan
energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang
sesungguhnya tidak bisa dijangkau. Misalnya seorang anak ingin menendang
orang tuanya kemudian menendang adiknya atau kucing.
- Represi:
Melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bias
membangkitkan kecemasan ; mendorong kenyataan yang tidak bias diterima kepada
ketak sadaran, atau menjadi tak menyadari hal – hal yang menyakitkan.
Langganan:
Postingan (Atom)