Mengapa sebanyak apapun yang mereka miliki, orang
sepertinya selalu menginginkan lebih? Pencarian untuk sesuatu yang kebih
banyak, lebih besar, dan lebih baik begitu melekat dalam budaya kita sehingga
krbanyakan orang tak pernah mempertanyakannya. Namun sebenarnya, ada dasar
biologis yang melandasi keinginan kita untuk sukses.
Setiap kali kita melihat sesuatu yang kita inginkan, otak
kita melepaskan syaraf pemancar yang disebut “dopamine” ke dalam aliran darah. Pelepasan dopamine ini
menimbulkan rasa mendamba dalam tubuh kita, seolah-olah kita “harus mendambakan” apapun yang kita
inginkan.
Kemudian, ketika kita ahirnya meraih hasil akhir yang
didambakan dan mendapatkan keinginan kita, otak kita memberi hadiah saraf
pemancar “rasa bahagia” yang disebut “serotonin”. Proses saling mempengaruhi antara kedua pembawa pesan
kimia dalam tubuh kita berlangsungg ini berlangsung sepanjang hari, setiap
hari. Kita senantiasa bergerak antara keinginan dan pemenuhan keinginan kita,
dan seluruh permainan ini diatur oleh zat kimia otak kita.
Ketika kita menyaksikan pertandingan sepak bola, saat
bola menggelinding di lapangan, kita melepaskan dopamine yang kian bertambah,
membentuk rasa mendamba di dalam tubuh kita agar tim kita mencetak gol. Saat mereka
berhasil mencetak gol, otak kita melepaskan serotonin ke dalam aliran darah dan
kita merasa sangat gembira.
Proses yang sama persis terjadi ketika kita terlibat
dalam usaha mendapatkan uang. Saat hasrat kita untuk menutup transaksi mulai
terbangun, pelepasan zat-zat kimia dimulai pula. Ini sebabnya sebagian orang
terkaya di dunia terus berkarya seakan-akan hidup mereka tergantung akan itu,
mereka merasa terdorong untuk melakukannya karena sebenarnya secara kimiawi mereka
kecanduan perasaan sukses.
Itu sebabnya sangat
penting untuk menemukan pekerjaan yang Anda sukai dan berhubungan dengan
nilai-nilai terrtinggi anda. Jika perasaan bahagia anda hanya datang dari
menghasilkan uang dan bertranstaksi, pada akhirnya anda akan menganggap uang
sebagai komoditas. Sebanyak apapun yang anda miliki, anda tidak akan merasa
cukup.
Sebaliknua, ada sebagian orang uang mengejar uang sebagai
pengganti rasa aman. Mereka jenis orang yang merasa seakan-akan selalu
membutuhkan uang yang lebih banyak untuk bisa “aman”. Dalam hal ini, pencarian untuk memperoleh lebih banyak
dipicu oleh ketakutan akan “ketidakcukupan”,
tidak cukup cinta, tidak cukup percaya diri, dan tidak cukup perasaan bahagia. Dan
seluruh uang di dunia ini tidak bisa mengisi lubang yang berhubungan dengan
masalah psikologis dan bukan fisik itu.
Sekali lagi, kalau kita tidak terlibat aktif dan memegang
kendali, zat kimia otak kitalah yang akan mengatur pertunjukan. Dalam hal ini,
adrenalin ketakutan memicu kita untuk mengejar uang, dan serotonin kekuksesan
untuk sementara menenangkan ketakutan itu. Ledakan perasaan bahagia itu terasa
sangat nikmat sehingga orang rela menakut-nakuti diri supaya mau menghasilkan
lebih banyak uang, dan demikianlah siklus terus berlanjut.
Jika anda memperlakukan uang seperti obat terlarang, anda
kemungkinan akan menjadi seorang pecandu. Jika anda merasa seakan-akan harus
punya lebih banyak uang agar bisa santai dan merasa bahagia, anda tidak akan
memegang kendali dan uanglah yang mengatur hidup anda. Sebanyak apapun uang
yang dikumpulkan, anda tidak akan pernah kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar